@ Putrajaya Bridge
Those of picture when me, kimmy, and tissa went to singapore.
Terlalu banyak kenangan ketika aku berada di Malaysia. Aku hidup disana selama 2 tahun. Kebayangkan berapa banyak kenangan yang sudah aku dapatkan? Bukan hanya sebuah kenangan, pengalaman yang banyak, tetapi banyak saudara yang aku dapatkan disana. Malaysia seperti negara ku yang ke dua. Basically, its really hard for me to leave that country. Aku seseorang yang pernah merasakan rasa jatuh, sampai akhirnya aku harus bangkit kembali untuk melanjutkan hidup ini. Untuk pertama kalinya aku merasakan dimana saat aku terjatuh, banyak saudara-saudara ku disana yang telah memberikan aku semangat. Mereka bukan hanya sekedar teman, tapi mereka seperti keluarga ku. Jatuh dan bangun selalu ada mereka di dekat ku. Aku sungguh manusia yang sangat beruntung, karena telah dipertemukan oleh mereka. Aku bisa menjadi diriku sendiri yang apadanya di tengah-tengah mereka. Kedewasaan ku dimulai ketika aku berada disana. Ketika aku gagal terhadap semuanya, mereka lah yang selalu disampingku. Aku belajar mencintai diriku sendiri, karena mereka. Aku sangat berterimakasih terhadap KIMMY MAJALAP dan KABBY MAJALAP kaka beradik yang selalu ada disamping aku, yang telah memberikan pengalaman yang sangat luar biasa. Susah senang kita selalu bareng-bareng. Aku selalu menikmati kehidupan ku dimanapun aku berada. Tapi ketika kehidupan ku sudah menampar sangat keras, disitulah aku baru belajar tentang kedewasaan. Tidak ada satu orangpun yang bisa merubah ku, terkecuali tamparan hidup. Karakter yang ada pada diriku saat ini, semua karena orang-orang yang telah berada dikehidupan ku. Terimakasih kepada kalian yang telah berada dikehidupan ku dari lahir, hingga aku menjadi diriku yang sekarang. Aku sangat mencintai diriku apa adanya, dan sangat menghargai diriku, sebelum orang lain melakukan itu. Tetapi ketika seseorang tidak bisa menerima diriku apa adanya, maka seseorang itu tidak akan pernah pantas berada dalam kehidupan ku selamanya. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui seperti apa aku sebenarnya, termasuk keluarga ku. Aku membentuk karakteristik dan personaliti diri ku sendiri, itu karena sebuah pengalaman yang ada di hidup ku, dan tidak ada satupun orang yang stay di titik aku dari nol hingga saat ini, jadi tidak ada satu orang pun yang tau tentang diriku, terkecuali aku. Mereka bisa menilai aku dari luar, tetapi mereka tidak mengetahui apa yang ada di pikiran dan hati aku, kecuali aku memberitahukan kepada mereka, akan tetapi banyak orang yang judging aku, dan aku hanya bisa tertawa, dan mengabaikan omong kosong mereka, biarkan karma yang membunuh mereka perlahan. Terimakasih terhadap tuhan yang telah memberikan semua nya dalam hidup ku ini, baik buruk ataupun seseuatu yang indah, karena dari semua itu aku bisa memaknai kehidupan yang diberikan tuhan terhadap ku. Bersyukur, dan mencintai kehidupan ini apa adanya lah yang terbaik untuk hidup ini. Jangan terlalu sering melihat kebelakang, karena itu akan membuat diri kita semaking terpuruk. Tetap lah selalu menatap kearah depan, dan siap menerima tantangan yang baru yang lebih menyenangkan, boleh sesekali melihat ke arah belakang, hanya untuk intropeksi diri, agar kita tidak terjatuh dilubang yang sama lagi. Tidak ada satupun yang sempurna dikehidupan ini, tapi buatlah kehidupan ini sesempurna dengan kemampuan kita, dengan cara kita masing.-masing :)
Mungkin ini bukan akhir cerita bahagia, mungkin ini hanya tentang cerita :)
No comments:
Post a Comment