Seiring waktu yang berlalu,
Tawa tangis ku lewati,
Hitam putih di hidup ku,
Ini sudah menjadi jalan ditakdirku,

Bila hidup ini terasa hampa,
Bila mungkin ada luka ku coba untuk tersenyum,
Bila tak ada tawa ku coba untuk bersabar,
Karena air mata itu tak akan abadi,
Akan hilang dan berganti menjadi sebuah tawa bahagia,

Nafas hidup dan segalanya,
Tuhan telah mentakdirkan ini semua,
Aku hanya bisa pasrah mengikuti alur ini,
Semua adalah kehendak tuhan,

Aku sosok yang lemah,
yang mencoba untuk berdiri tegar,
Ketika semua angin hitam datang di hidupku,
warna-warni ku pun ikut larut bersama angin hitam,
Kehampaan ini pun harus ku rasakan,
Tanpa ada yang memperdulikannya,

Aku berjanji,
Aku akan mengembalikan semua kebahagiaanku,
Semua warna-warni di hidup ku,
Dan tidak akan pernah ku biarkan satu tetes air mata kesedihan pun yang akan keluar dari mata ini lagi,
Akan ku buat hati ini menjadi keras melebihi baja,
Dan akan ku buat mata ini buta ketika melihat para adam di dunia ini,
Lebih baik aku menikmati hidup ini sendiri dengan warna-warni kebahagiaan,
Ketimbang aku hidup dengan seorang adam,
Yang hanya akan membawa semua malapetaka ini datang kembali!